JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kegiatan penanaman pohon bersama masyarakat di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Kamis (3/2/2022).
Dikutip dari laman setkab.go.id menyebutkan, Kepala Negara menanam tanaman kacang macadamia, yang merupakan salah satu jenis tanaman hasil hutan bukan kayu.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dyah Murtiningsih, dalam keterangannya mengatakan bahwa kegiatan penanaman pohon kali ini dilakukan di area seluas 10 hektare dengan metode teknik konservasi tanah dan air, dan agroforestri.
“Kita lihat di sini tanahnya kondisinya curam sehingga kita perlu melakukan kegiatan konservasi tanah dan air berupa terasering, ” ucap Dyah.
Baca juga:
Hujan Deras, Palabuhanratu Banjir
|
Dyah pun berharap melalui kegiatan penanaman pohon ini, kawasan hutan lindung yang ada di sekitar Desa Simangulampe, Kabupaten Humbang Hasundutan dapat terjaga dengan baik, termasuk mengurangi terjadinya erosi.
“Harapannya nanti kawasan hutan lindungnya terjaga, erosinya juga menjadi berkurang ataupun tidak terjadi erosi, dan masyarakat tetap bisa memanfaatkan hasil tanaman dari hasil rehabilitasi hutan ini. Karena kita tanam tanaman dengan jenis hasil hutan bukan kayu yang bisa dimanfaatkan buahnya atau hasil yang lainnya, ” ungkap Dyah.
Senada, Juwita Sitorus, salah seorang warga yang juga petani di Desa Simangulampe, berharap kegiatan penanaman pohon ini dapat memberikan banyak manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, mulai dari meningkatnya kesejahteraan hingga terhindar dari bencana banjir.
“Bagus, jadi masyarakat Simangulampe nanti biar makin maju, makin sejahtera. Jadi kalau di pegunungan ini ditanami pohon, daerah kita itu makin sejuk, terhindar dari bencana terutama banjir. Kita kan di daerah pegunungan ya, jadi kita senang sekali program ini, ” ujar Juwita.
Sementara itu, Togu Simorangkir yang merupakan seorang aktivis lingkungan berharap kegiatan penanaman pohon ini memiliki tindak lanjut dalam jangka panjang. Ia tidak ingin pohon tersebut hanya ditanam namun tidak dirawat dengan baik sehingga mati dan tidak dapat memberikan manfaat.
“Kita tidak hanya sekadar tahu menanam, tapi tahu kita merawat karena memang kita menyiapkan sesuatu untuk generasi kita yang mendatang ini. Jadi tanam dan rawat pohon seharusnya programnya, bukan menanam pohon saja. Kita memastikan pohon yang kita tanam itu hidup, ” tutur Togu.
Guna memastikan hal tersebut, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Asahan Barumun Dwi Januanto Nugroho menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan masyarakat dan kelompok tani sekitar untuk melakukan perawatan terhadap pohon-pohon yang ditanam selama tiga tahun ke depan.
“Dari fase awal perencanaan, dari fase awal sebelum kita melakukan input teknis itu sudah kita komunikasikan dengan masyarakat dalam hal ini adalah kelompok tani dan sifatnya kerja sama tiga tahun, ” ucap Dwi.(***)